Lilitanpada transformator step down memiliki jumlah yang lebih banyak daripada lilitan sekunder sehingga menghasilkan tegangan yang lebih sedikit dibandingkan tegangan asal. Kuat arus di dalam lilitan sekunder pada trafo step down lebih rendah dibandingkan kuat arus pada lilitan primer.
Pembahasan Trafo dibagi 2 yaitu trafo step up dan step down. Ciri trafo step up yaitu nilai Vs > Vp. Ciri lain yaitu Ns > Np , Is < Ip. Ciri trafo step down yaitu nilai Vs < Vp. Ciri lain yaitu Ns < Np dan Is > Ip. Sehingga kuat arus sekunder (Is) dari trafo step-down selalu lebih besar dari kuat arus primer (Ip).
Padatransformator step-up jumlah lilitan sekunder (Ns) lebih banyak daripada jumlah lilitan primer ( N p). Transformator step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer ( N p) lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder ( N s). Rumus Persamaan Transformator
Adapun tegangan sekunder trafo step down akan selalu lebih kecil dari tegangan primernya. Rumus mencari tegangan sekunder trafo Vs = (Ns/Np) x Vp Atau, jika diketahui arusnya maka rumus mencari tegangan sekunder trafo menjadi: Vs = (Ip/Is) x Vp Rumus mencari tegangan primer trafo Vp = (Np/Ns) x Vs
2 Sebuah transformator step down memiliki tegangan primer 300 volt dan tegangan sekunder 100 volt. Jika kuat arus pada lilitan primer 1 A, berapakah kuat arus pada lilitan sekundernya? Jawab : Vp = 300 volt ; Vs = 100 volt ; Ip = 1 A. Is = . 3. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan listrik 220 volt. Jika tegangan keluarnya 110 volt dan kuat arus pada lilitan sekundernya 4 A. Berapakah kuat arus pada lilitan primernya?
perikanan yang dibudidayakan untuk tujuan sumber pangan sehari hari disebut. Transformator ialah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik AC. Prinsip kerja transformator ialah ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menyebabkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik. Diketahui Ditanya Kuat arus sekunder Is Jawaban Jadi, besar kuat arus sekunder adalah 12 A
Apa itu transformator step up step down? Bagaimana rumus transformator step down dan bagaimana rumus transformator step up? Nah pada kesempatan kali ini akan memberikan berbagai penjelasan seputar rumus trafo atau rumus transformator. Untuk anda yang memang sedang mencari informasi transformator step down, rumus, trafo step down, rumus kumparan sekunder, rumus trafo step up, rumus arus primer, rumus kuat arus primer, dan sebagainya tentang step up step down trafo, maka langsung saja simak ulasan berikut. Mengenal Transformator Sebelum mengetahui tentang rimus transformator, rumus kumparan, rumus arus yang mengalir, bagaimana cara mencari besaran arus listrik, dan sebagainya, maka tak ada salahnya untuk mengetahui tentang transformator atau Trafo. Transformator ada dua, yaitu transformator step up, dan transformator step down. Apa itu transformator atau trafo step up dan trafo step down? Nah, berikut adalah penjelasannya. Mengenal Transformator Step Up Apa itu transformator step up? Sebuah transformator step up adalah alat dengan fungsi untuk menaikkan arus tegangan listrik bolak-balik AC, alat ini nantinya akan membuat tegangan yang dihasilkan VS akan memiliki kuat arus yang lebih besar dari tegangan sumber VP. Dengan demikian maka dengan trafo step up akan menghasilkan tegangan sekunder VS yang lebih besar dari tegangan primer VP. Adapun kemampuan trafo step up untuk menaikkan tegangan dikarenakan adanya perbandingan antara jumlah lilitan primer lilitan yang terhubung dengan arus dan tegangan sumber dan lilitan sekunder lilitan tempat keluarnya arus dan tegangan sekunder. Di trafo step up jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lilitan primer. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah ciri-ciri dari trafo step up. Ciri-ciri Transformator Step Up Langsung saja berikut ini adalah cirinya. Tegangan primer Vp lebih kecil dari tegangan sekunder Vs atau Vp Is Itulah ciri dari trafo step up. Transformator step dapat anda temukan di jaringan pembangkit listrik yang digunakan untuk menaikkan arus di jalur transmisi. Lalu untuk alat elektronik, transformator step up dapat ditemukan pada rangkaian TV, inverter, dan berbagai peralatan elektronik yang perlu menggunakan arus tegangan tinggi. Untuk anda yang memang sedang mencari rumus transformator step up atau rumus trafo step up, maka langsung saja berikut ini adalah rumusnya. 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Rumus hubungan tegangan dan lilitan dapat dirumuskan dengan Vp/Vs = Np/Ns 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Untuk rumus hubungan lilitan dan kuat arus dirumuskan dengan Is/Ip = Np/Ns 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Untuk runus hubungan kuat arus dan tegangan beda potensial transformator dirumuskan dengan Vs/Vp =Is/Ip 4. Rumus Efesien Transformator Step Up ɳ Berikut ini adalah rumusnya ɳ = / Atau ɳ = Keterangan Vp = Tegangan primer dengan satuan volt Vs = Tegangan sekunder dengan satuan volt Ip = Arus premier A Is = Arus Sekunder A Np = jumlah pada Lilitan primer Ns = jumlah pada lilitan sekunder ɳ = efesien transformator % Itulah rumus transformator step up untuk mungkin perlu anda ketahui. Lalu bagaimana dengan transformator step down? Langsung saja ke ulasan selanjutnya untuk mengetahui tentang rumus transformator step down. Mengenal Transformator Step Down Jika tadi sudah menjelaskan seputar transformator step up termasuk menjelaskan rumus trafo step up, maka sekarang akan memberikan penjelasan seputar transformator step down, tentunya juga tentang rumus transformator step down. Ya, selain trafo step up, ada juga transformator step down. Apa itu transformator step down, dan bagaimana rumus transformator step down? Transformator step down atau trafo step down adalah komponen yang memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan listrik bolak-balik AC. Dengan demikian maka dengan trafo step up maka dapat menghasilkan tegangan yang lebih kecil daripada tegangan sumber. Itu berarti transformator step down ialah trafo yang menghasilkan tegangan sekunder Vs lebih kecil dari tegangan primer Vp. Ya, trafo step down adalah kebalikan dari trafo step up. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya jika trafo step up dapat menurunkan tegangan, kemampuannya tersebut dikarenakan perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder. Pada trafo step down memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih sedikit dibandingkan jumlah lilitan primer. Untuk lebih jelasnya mengenai cirinya, maka bisa langsung ke ulasan selanjutnya. Ciri-ciri Transformator Step Down Untuk cirinya maka langsung saja simak ulasan berikut ini. Tegangan sekunder Vs lebih kecil dari tegangan primer Vp Vs Ns Kuat arus sekunder Is lebih besar dari kuat arus primer Ip Is>Ip Itulah ciri dari trafo step down. Nah ada berbagai benda elektronik dengan tra nsformator step down yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada charger HP dan laptop. Pada charger HP dan laptop, trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari PLN ke HP dn laptop. Misal kuat arus listrik dari PLN adalah 220V maka dengan trafo step down pada charger akan diturunkan menjadi 5v untuk HP, dan 19v untuk laptop. Rumus Transformator Step Down Lalu bagaimana rumus transformator step down? Untuk rumusan tidak berbeda dengan rumus transformator step up yang telah diterangkan sebelum. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah rumusnya. 1. Rumus Hubungan Tegangan dan Lilitan Vp/Vs = Np/Ns 2. Rumus Hubungan Lilitan dan Kuat Arus Is/Ip = Np/Ns 3. Rumus Hubungan Kuat Arus dan Tegangan Vs/Vp =Is/Ip 4. Rumus Efesien Transformator Step Down ɳ ɳ = / Atau ɳ = Keterangan Vp = Tegangan primer dengan satuan volt Vs = Tegangan sekunder dengan satuan volt Ip = Arus premier A Is = Arus Sekunder A Np = jumlah pada Lilitan primer Ns = jumlah pada lilitan sekunder ɳ = efesien transformator % Itulah rumus dari transformator step down. Bagaimana apakah anda sudah tahu tentang rumusnya. Mungkin itu saja penjelasan kali ini tentang rumus transformator step down, rumus Vs, rumus dari sebuah transformator step down, rumus transformator step up dan informasi lainnya yang masih berhubungan dengan transformator tersebut. Semoga penjelasan kali ini dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkan, terima kasih dan sampai jumpa kembali.
1. PENDAHULUAN Transformator dan mesin listrik merupakan perangkat listrik yang sangat penting untuk diketahui dalam pemanfaatan energi listrik. Transformator berfungsi sebagai pengubah tegangan listrik, sedangkan mesin listrik adalah pengkonversi energi mekanik ke energi listrik generator atau alternator atau sebaliknya dari energi listrik ke energi mekanik motor listrik. Sehubungan dengan prinsip induksi listrik, pengetahuan akan transformator menjadi penting dalam mempelajari mesin listrik. 2. TRANSFORMATOR Transformator umumnya digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan arus bolak balik. Pada prinsipnya transformator bekerja berdasarkan induktansi bersama mutual inductance. Koil yang merupakan lilitan kawat yang umumnya terdapat pada motor dan transformator merupakan induktor . Transformator memiliki dua lilitan, yakni lilitan primer dan lilitan sekunder. Lilitan primer dihubungkan pada sumber arus sedangkan lilitan sekunder dihubungkan ke beban. Seperti yang telah diketahui bahwa sebuah Induktor akan memiliki reaktan induktif sebesar Pada sebuah induktor murni, gaya gerak listrik yang melawan beda potensial yang diterapkan dibangkitkan oleh induksi fluks magnetik, dimana fluks magnetik dibangkitkan oleh perubahan arus AC. Hubungan antara fluks magnetik dengan tegangan terinduksi adalah Plot e terhadap waktu adalah sinusoidal, karena e berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik maka fluks magnetik berbentuk sinusoidal dengan keterlambatan 90o. Gaya gerak magnetik mmf berbanding lurus dengan fluks magnetik . Akan tetapi gaya gerak magnetik juga didefinisikan sebagai maka I satu fase dengan , dan akibatnya I juga terlambat 90o terhadap e. Jika ada lilitan kedua sekunder – sehingga disebut sebagai transformator – dengan jumlah yang sama dan pada inti yang sama, maka lilitan tersebut akan mengalami fluks magnetik yang sama. Dengan demikian, gaya gerak listrik akan timbul pada lilitan sekunder tersebut dengan fase yang sama dengan e. Jika tidak ada beban yang dipasang, maka tidak ada arus pada lilitan sekunder. Tetapi kalau ada beban resistansi dihubungkan pada lilitan sekunder maka arus akan timbul dengan fase yang sama dengan tegangan terinduksi karena reaktannya bukan merupakan induktor tetapi merupakan resistor. Arus pada lilitan sekunder tidak menghasilkan perubahan fluks magnetik jika ya akan meningkatkan tegangan, akan tetapi menghasilkan gaya gerak magnetik. Perubahan gaya gerak magnetik tanpa perubahan fluks magnetik hanya dimungkinkan bila gaya gerak magnetik yang dihasilkan adalah sama dan berlawanan fase dari gaya gerak magnetik primer. Ini berarti bahwa arus pada lilitan sekunder terlambat 180o dari arus pada lilitan primer. Gaya gerak magnetik sekunder ini akan menginduksi tegangan yang menghasilkan arus yang berlawanan. Dengan demikian koil primer merupakan beban bagi sumber tegangan AC dan koil sekunder merupakan sumber tegangan bagi resistor. 3. TRANSFORMATOR IDEAL DAN RANGKAIAN EKUIVALEN Sebuah transformator dikatakan ideal apabila tahanan lilitannya adalah nol, tidak ada kebocoran induksi dan tidak ada kehilangan akibat arus eddy yang menjadi panas. Fluks magnet yang dibangkitkan menginduksi tegangan di kedua lilitan. Berdasarkan persamaan 2 besarnya tegangan pada lilitan primer dapat dinyatakan sebagai Sedangkan pada lilitan sekunder, Harga efektifnya adalah Pada beban nol, tidak ada arus pada lilitan sekunder akan tetapi arus pada lilitan primer tetap ada. Akan tetapi secara keseluruhan daya tidak dikonsumsi pada lilitan primer karena rangkaian seperti pada rangkaian induktor murni dimana daya yang dihasilkan akan dikembalikan lagi diserap oleh sumber tegangan. Oleh karena itu pada umumnya transformator dinyatakan dalam VA dan bukan dalam Watt. Pada beban nol hanya induktor tidak ada daya yang didisipasi akan tetapi tegangan dan arus tetap ada. Diagram phasor pada transformator tanpa beban dengan menganggap induktor murni maka dapat dilihat pada Gambar Pada kenyataannya inti tidak sempurna yaitu ada kerugian loss yang disebabkan oleh eddy current yang direpresentasikan dalam tahanan inti Rm dan arus yang melaluinya menjadi if. Medan magnet yang dibangkitkan sebagian akan menginduksi arus yang bersirkulasi pada inti yang disebut sebagai Eddy current. Untuk mengurangi efek arus ini, inti biasanya dikonstruksi menggunakan laminasi, sehingga medan magnet sebagian besar akan menginduksi arus pada rangkaian sekunder. Rangkaian ekuivalen dari transformator sebagai akibat adanya tahanan inti tersebut diluksikan pada Gambar berikut. Transformasi Beban nol Transformasi dengan beban Rasio lilitan dari transformator dalam hubungannya dengan tegangan dan arus adalah Sirkuit ekivalen lengkap dari transformator dengan beban dapat dinyatakan pada Gambar sedangkan diagram fasor dari sirkuit ekuivalen tersebut diberikan pada Gambar Impedansi pada transformator Impedansi pada transformator dapat dihitung menggunakan tegangan dan kuat arus pada lilitan primernya. Dari hubungan rasio tegangan primer dan sekunder maka diperoleh 4. KONSTRUKSI TRANSFORMATOR Telah disebutkan sebelumnya bahwa transformator terdiri dari inti dan lilitan koil primer dan sekunder. Gambar memperlihatkan bagian dari transformator. Lilitannya terbuat dari kawat tembaga yang dilapisi. Untuk menghindari arus Eddy maka inti dikonstruksi menggunakan laminasi, sehingga medan magnet sebagian besar akan menginduksi arus pada rangkaian sekunder. Bagian dari inti dapat dilihat pada Gambar 5. ALTERNATOR Alternator yang merupakan sebutan generator pada listrik AC adalah alat yang paling sering digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Pada prinsipnya alternator mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja pada alternator fase tunggal telah dijelaskan pada topik “Prinsip dan Sistem Tenaga Listrik”. Alternator tiga fase. Alternator sistem tiga fase memiliki skema sebagai berikut. Tiga pasangan koil dikonstruksi dengan interval sudut sebesar 120o. Asumsikan putaran berlangsung searah jarum jam. Ketika kutub magnet berada satu garis dengan pasangan kutub misalnya 1a dan 1b maka terjadi beda potensial maksimum pada pasangan koil tersebut. Saat posisi kutub magnet bergerak menjauh dari pasangan koil tersebut maka beda potensialnya menurun sedangkan beda potensial pada pasangan koil selanjutnya 2a dan 2b akan meningkat dan mencapai maksimum saat berada pada satu garis. Demikian mekanisme ini berlangsung dan polaritasnya akan berubah ketika kutub magnet mendekati garis pasangan kutub dengan posisi kutub yang berlawanan. Perubahan beda potensial ini terhadap waktu berlangsung seperti pada Gambar . 6. MOTOR LISTRIK Kebalikan dari alternator, motor listrik mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik memiliki efisiensi konversi yang tinggi dibandingkan motor bakar internal combustion engine. Motor listrik memiliki banyak keuntungan karena biaya awal yang rendah, mudah dioperasikan, tidak berisik, tidak ada gas buang, umur pemakaian yang panjang, mudah dikendalikan, tidak memakan tempat. Ada berbagai jenis motor AC ditinjau dari mekanisme pembangkitannya. Secara umum dapat dibedakan menjadi motor serempak dan motor tak serempak induksi. Motor serempak Pada prinsipnya motor serempak dan alternator adalah sama. Sehingga motor sinkron dapat berfungsi sebagai alternator. Komponen utama dari motor serempak adalah rotor dan stator. Stator dialiri oleh arus listrik sedangkan rotor berupa magnet permanen atau magnet yang dibangkitkan oleh arus DC. Ketika stator dialiri arus AC maka terjadi medan magnet pada koil stator. Karena polaritas AC berubah-ubah sesuai dengan frekwensinya maka kutub magnet dari koil pun berubah sehingga timbul medan magnet yang berputar. Karena medan magnet berputar maka rotor pun akan berputar sesuai dengan kecepatan putaran medan magnet. Oleh karena itu motor ini disebut sebagai motor serempak. Gambar berikut merupakan tahapan dari putaran motor satu fase tanpa beban. Pada tahap ini tegangan membuat kutub selatan di atas dan kutub utara di bawah, rotor akan bergerak searah jarum jam. Pada tahap ini kutub masih sama dan rotor berada pada sudut 90o. Torsi pada kondisi ini maksimum Kutub mulai berlawanan arah dan rotor berada pada sudut 180o. Pada tahap ini kutub masih sama dan rotor berada pada sudut 270o. Torsi pada kondisi ini maksimum Ketika beban dipasangkan ke rotor maka timbul kesenjangan pada rotor. Jika sudut kesenjangan melebihi 90o maka motor akan kehilangan torque dan sinkronisasi. Kecepatan putar dari motor akan berbanding lurus dengan frekwensi. Jika frekwensi yang digunakan adalah 60 Hz maka motor dengan dua kutub akan berputar sebanyak 60 x 60 = 3600 rpm. Pengurangan putaran dapat dibuat dengan menggunakan jumlah kutub yang lebih banyak. Motor dengan 12 kutub dapat dilihat pada Gambar berikut. Dengan lilitan yang ditata sedemikian rupa membuat kutub-kutub yang dihasilkan berselang seling antara utara dan selatan. Dengan demikian kutub-kutub ini terdiri dari 6 pasang kutub U-S. Dengan jumlah 6 pasang kutub maka kecepatan putar dari motor akan menjadi 3600/6 rpm = 600 rpm. Jenis rotor pada motor serempak dapat berupa a magnet yang diinduksi oleh arus DC. Pada rotor ini digunakan brush untuk menghubungkan dengan sumber DC. b magnet permanen. Jenis rotor ini tidak perlu sumber DC, karena rotor sudah berupa magnet. Motor serempak bukan merupakan motor yang self starting, tetapi kecepatan putar rotornya harus dibawa dulu sampai pada kecepatan sinkron terlebih dahulu. Motor serempak 3 fase Gambar berikut adalah motor serempak 3 fase dengan 4 kutub. Dapat dilihat karena masing-masing gelombang sinus pada kawat tumpang tindih maka medan magnet berputar yang dihasilkan tidak dalam langkah tetapi perputarannya lebih halus. Oleh karena itu motor 3 fase memiliki kelebihan dalam efisiensi. Motor induksi Berbeda dengan motor serempak, rotor pada motor induksi merupakan konduktor yang dililit oleh kumparan yang merupakan rangkaian tertutup. Magnet pada rotor diinduksi oleh stator, sehingga memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan transformator. Ketika stator dialiri listrik maka timbul medan magnet berputar dengan kecepatan N dalam putaran per detik. p jumlah pasangan kutub Karena medan magnet berputar ini memotong konduktor terjadi perubahan medan magnet pada konduktor sehingga akan timbul tegangan induksi pada kumparan. Karena rangkaian kumparan tersebut tertutup maka timbul arus listrik pada konduktor. Adanya arus listrik pada medan magnet ini akan menimbulkan gaya Lorentz yang mengakibatkan perputaran rotor. Slip. Tegangan terinduksi dapat dibangkitkan ketika terjadinya perbedaan kecepatan antara kecepatan medan berputar stator dan kecepatan rotor. Apabila kecepatan medan magnet berputar kecepatan sinkron ini sama dengan kecepatan rotor, maka medan magnet tidak memotong konduktor rotor sehingga tidak ada arus listrik yang terinduksi dan konsekwensinya torque menjadi nol. Oleh karena itu slip harus ada pada motor induksi. Rotor motor induksi secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yakni Rotor sangkar. Rotor jenis ini menggunakan bar batangan sebagai konduktor. Saat terinduksi, arus akan mengalir melalui bar dan menyebabkan sangkar menjadi elektromagnet. Rotor lilitan. Pada rotor ini konduktornya berupa lilitan. Pada lilitan ini, dihubungkan melalui brush dengan tahanan rotor eksternal yang dapat diatur besarnya. Dengan demikian kecepatan putaran rotor dapat diatur. TUGAS Mengapa penggunaan penggerak di dalam ruangan pada industri lebih sering menggunakan motor listrik? Source
PertanyaanKuat arus sekunder dari transformator step-down .... selalu lebih kecil dari kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus primer sama dengan kuat arus primer tidak terhitung pada kuat arus primer mungkin lebih besar atau lebih kecil dari arus kuat primer YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah B. PembahasanTrafo dibagi 2 yaitu trafo step up dan step down. Ciri trafo step up yaitu nilai V s > V p . Ciri lain yaitu N s > N p , I s < I p . Ciri trafo step down yaitu nilai V s < V p . Ciri lain yaitu N s < N p dan I s > I p . Sehingga kuat arus sekunder I s dari trafo step-down selalu lebih besar dari kuat arus primer I p . Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah dibagi 2 yaitu trafo step up dan step down. Ciri trafo step up yaitu nilai Vs > Vp. Ciri lain yaitu Ns > Np , Is Ip. Sehingga kuat arus sekunder Is dari trafo step-down selalu lebih besar dari kuat arus primer Ip. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!5rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!BDBagus Dwisatyo Nugroho Makasih ❤️ Mudah dimengerti Bantu bangetQAQesya Agustiana Makasih ❤️
Pengertian Trafo atau transformator adalah alat untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil. Contoh trafo bisa kita lihat pada tiang listrik. Pada tiang listrik biasanya terdapat trafo yang berbentuk kotak atau yang bulat. Di dalam rumah kita juga terdapat trafo pada lampu neon. Kalau trafo pada lampu neon berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik dari PLN. Pada umumnya, transformator dibagi menjadi dua, yaitutransformator step-up untuk menaikkan tegangan dan transformator step down untuk menurunkan tegangan listrik.Bagian-bagian transformator Kumparan primer yang dihubungkan dengan tegangan masukanKumparan sekunder yang dihubungkan dengan tegangan keluaranInti besiPada transformator tidak dapat digunakan untuk menaikan daya listrik satuannya watt. Mengapa tidak bisa digunakan untuk menaikkan daya? Karena daya masukan dan daya keluaran pada trafo relatif sama. Trafo juga tidak dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan pada listrik searah DC yang bersumber dari aki ataupun TransformatorKeterangan Np = Jumlah lilitan kumparan primerNs = Jumlah lilitan kumparan sekunderVp = Tegangan pada kumparan primer masukkanVs = Tegangan pada kumparan sekunder keluaranIp = Arus pada kumparan primerIs = Arus pada kumparan sekunderRumus Efisiensi TrafoPs = Daya listrik sekunder WattPp = Daya listrik primerWattEfisiensi transformator merupakan perbandingan antara daya primer masukan dengan daya sekunder keluaran. Simbol efisiensi trafo disebut “eta“. Ketika trafo sedang bekerja maka akan menimbulkan panas. Jika terjadi panas, maka ada energi yang hilang kemudian menjadi energi kalor atau panas. Dalam kehidupan sehari-hari, sangat jarang trafo yang memiliki efisiensi 100%.Transformator Step-UpTransformator Step-Up berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik bolak-balik PLN.Ciri-ciri transformator step up Ns > Np jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primerVs > Vp tegangan sekunder lebih tinggi daripada tegangan primerIs Np jumlah lilitan sekunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primerVs > Vp tegangan sekunder lebih tinggi daripada tegangan primerIs Ip Kuat arus listrik sekunder lebih besar daripada kuat arus primerContoh soal transformator1. Suatu trafo step up memiliki jumlah kumparan primer dan sekundernya yang masing yang masing-masing 100 lilitan dan 200 lilitan. Jika trafo tersebut dihubungkan dengan tegangan masukan dari listrik PLS sebesar 220 volt. Berapakh tegangan pada lilitan sekundernya?Jawab Np = 100 ; Ns = 200 ; Vp = 220 voltVs = ….2. Sebuah transformator step down memiliki tegangan primer 300 volt dan tegangan sekunder 100 volt. Jika kuat arus pada lilitan primer 1 A, berapakah kuat arus pada lilitan sekundernya?Jawab Vp = 300 volt ; Vs = 100 volt ; Ip = 1 AIs = ….3. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan listrik 220 volt. Jika tegangan keluarnya 110 volt dan kuat arus pada lilitan sekundernya 4 A. Berapakah kuat arus pada lilitan primernya?Jawab tegangan masukan = Vp = 220 volt ;tegangan keluaran = Vs = 110 volt ; Is = 4 AIp = ….4. Perhatikan gambar berikut ini! Berapakah jumlah lilitan primer pada trafo tersebut?Ns = 250 ; Ip = 2 A ; Is = 4 ANp/Ns = Is/IpNp = Ns . Is / IpNp = 250 . 4 / 2Np = 1000 / 2Np = 500 lilitan5. Diketahui efisiensi transformator adalah 60%. Jika daya keluaran pada trafo tersebut 300 Watt, berapakah daya masukannya?Jawab efisiensi = 60% ; Ps = 300 WPs = ….jadi daya primer pada trafo tersebut adalah 50 watt.
kuat arus sekunder dari transformator step down